KABARLAH.COM, PEKANBARU – Menjadi hari penuh syukur dan istimewa bagi Dompet Dhuafa. Tepat di tanggal ini, lembaga filantropi Islam yang telah mengukir jejak panjang dalam pemberdayaan umat ini merayakan Milad yang ke-32 Tahun, Rabu, 2 Juli 2025.
Sebuah perjalanan panjang yang dimulai dari rubrik sederhana di harian Republika, kini telah tumbuh menjadi mercusuar gerakan philanthropreneurship di Indonesia.
Di usianya yang matang ini, Dompet Dhuafa tidak hanya merayakan angka, melainkan menegaskan visi dan komitmennya untuk mengangkat harkat kaum dhuafa melalui pendekatan yang lebih inovatif dan berkelanjutan: “Dompet Dhuafa Goes Communal Industry.”
Gelaran puncak Tasyakuran Catur Windu Dompet Dhuafa yang dihelat sejak pukul 08.30 WIB, bukan sekadar perayaan formal. Terlihat nuansa kebersamaan, apresiasi, dan penguatan visi yang menjadi benang merahnya.
Pada pembukaan acara dimeriahkan dengan iringan Penampilan Calung dan Penampilan Angklung “Women in Leadership”, sebuah simbol kekayaan budaya sekaligus cerminan semangat pemberdayaan perempuan yang juga menjadi salah satu fokus Dompet Dhuafa.
Suasana khidmat juga menyelimuti kala pembacaan ayat suci Al-Qur’an, diikuti dengan laporan dari Ketua Panitia Milad, Ibu Anna Rahmawati, yang merangkum rangkaian kegiatan Milad yang telah digelar sejak beberapa hari sebelumnya, termasuk suksesnya program donor darah dan diskusi publik.
Ia menyampaikan ucapan apresiasi serta terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan, baik moril maupun materil, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.
“Tasyakuran ini bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga menjadi momentum bagi lembaga untuk meneguhkan diri memasuki era baru pengelolaan zakat yang berdampak lebih besar dan berkelanjutan melalui Dompet Dhuafa Goes Communal Industry, industri yang dimiliki oleh mustahik,” ucap Ibu Anna.
Ia melanjutkan, “Dengan tekad ini kita menegaskan kembali bahwa tujuan luhur yang hendak dicapai adalah terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur”, namun kali ini akan dicapai menggunakan budaya industri yang terkenal dengan ketepatan, efisien, terstruktur, disiplin, dan inovatif.”
Momen kunci tersaji melalui sambutan dari Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Bapak Ahmad Juwaini, yang menekankan bahwa usia 32 tahun adalah fase kedewasaan sekaligus awal dari babak baru perjuangan.
Tahun ini, Dompet Dhuafa memulai inisiatif Industri Komunal (Communal Industry) sebagai puncak pemberdayaan ekonomi umat. Industri ini merupakan bagian dari enam level pemberdayaan, mulai dari bantuan dasar hingga pembentukan jejaring usaha bersama yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Tidak cukup jika kita hitung bahkan syukuri semua berkah ini. Pada dasarnya, semua hal yang dilakukan Dompet Dhuafa semua karena Allah. Kita hanya manusia yang berusaha menjalankan perintah serta kebaikan-kebaikan itu, dan Dompet Dhuafa adalah salah satu jembatan kita melaksanakannya. Apresiasi tinggi kepada para muzakki, mustahik, serta mitra kolaborator. Semoga kita bisa saling menjaga amanah dan terus percaya,” ungkap Ahmad Juwaini.
Capaian positif turut disampaikan oleh Ahmad Juwaini, di mana hingga semester pertama 2025, penghimpunan dana mencapai Rp223,7 miliar, naik 7,28% dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan signifikan tercatat pada infak terikat dan wakaf. Untuk memperkuat kepercayaan publik, Dompet Dhuafa juga telah mengimplementasikan berbagai standar tata kelola, termasuk ISO 9001, ISO 27001, serta ISO 37001 dalam proses.
Konsep “Industri Komunal” yang diusung dalam Milad ke-32 ini menjadi penekanan utama. Ini merefleksikan fase inovasi Dompet Dhuafa dari sekadar memberikan bantuan karitatif (welas asih) menjadi membangun ekosistem ekonomi yang mandiri di tingkat komunitas.
Melalui program ini, dana ZISWAF (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) dialokasikan untuk menciptakan unit-unit usaha atau klaster ekonomi yang dikelola oleh komunitas mustahik itu sendiri, sehingga mereka tidak hanya menjadi penerima, tetapi juga pelaku ekonomi yang produktif.
“Industri komunal ini adalah cakupan dari semua kegiatan yang dilakukan Dompet Dhuafa. Dan di 32 tahun ini kita ingin mendorong dan membantu para petani. Dan dalam fase inovasi baru ini, Dompet Dhuafa mengimplementasikan IKON (Industri Komunal Olahan Nanas) yang ada di Jawa Barat,” imbuhnya.
Salah satu sesi paling khidmat saat dilakukan pemotongan tumpeng pada puncaknya sebagai simbol harapan lebih baik dan rasa syukur. Sesi yang menyentuh hati juga saat Pemberian Award kepada Alumni Penerima Manfaat Dompet Dhuafa dan Mitra Inspiratif Pemberdayaan 2025.
Penghargaan tersebut diberikan antara lain kepada Ustaz Angga, Corps Dai Pulau Mentawai, Sumatra Barat (Dakwah); Kang Ade, Ketua Kelompok Desa Tani Lembang, Jawa Barat (Ekonomi); Atiattul Muqtadir (Pendidikan), dan Sunarti (Kesehatan).
Ini bukan sekadar penghargaan, melainkan validasi nyata atas pencapaian program-program pemberdayaan Dompet Dhuafa. Kisah-kisah alumni penerima manfaat yang kini telah berdaya menjadi inspirasi, membuktikan bahwa aliran kebaikan pada philanthropreneurship mampu menghasilkan kemandirian yang berkelanjutan. Mitra inspiratif pun menjadi bukti kolaborasi multi-pihak dalam mewujudkan kesejahteraan komunal.
Nanang Susanto, Perwakilan Agrinesia sebagai salah satu Penerima Penghargaan Mitra Inspiratif Pemberdayaan 2025, mengungkapkan, “Kami merasa apa yang kami salurkan benar-benar terimplementasikan, itulah kami sangat senang bersinergi bersama Dompet Dhuafa. Semoga Dompet Dhuafa terus memberi inspirasi dan kerjasama ini berlanjut sehingga menebar banyak manfaat seluas-luasnya,”
Senada dengan itu, Atiattul Muqtadir, Alumni Penerima Manfaat Program Pendidikan Dompet Dhuafa juga mengatakan, “Rasanya justru saya yang lebih banyak mendapat hal-hal baik, inspirasi, serta pelajaran dari Dompet Dhuafa daripada kontribusi saya sendiri. Bagi saya, saya akan terus bersama Dompet Dhuafa. beramal dan profesional.”
Acara tasyakuran ini juga diselingi dengan penampilan yang menghibur dan inspiratif, seperti Penampilan Band Guru Al Syukro dan Penampilan Jigo Band, menambah semarak kebersamaan. Pembacaan do’a oleh Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa Republika, K.H. Izzudin Abdul Manaf, Lc., M.A., Ph.D., menutup sesi formal dengan harapan dan keberkahan.
Perjalanan 32 tahun Dompet Dhuafa telah mengukuhkan posisinya sebagai lembaga yang kredibel dan inovatif. Milad ke-32 ini bukan hanya perayaan tentang masa lalu, tetapi juga sebuah harap untuk masa depan.
Dengan visi “Dompet Dhuafa Goes Communal Industry,” Dompet Dhuafa siap menghadapi tantangan global dan domestik, memperluas jangkauan dampak, dan terus menjadi agen perubahan yang menanam harapan bagi mustahik di seluruh pelosok negeri.