KABARLAH.COM, PEKANBARU – Dalam rangka memberikan pengetahuan dasar serta lanjutan kepada guru serta insan sekolah dalam menghadapi kemungkinan bencana diwilayah sekolah maupun lingkungan sekitar, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Riau menggelar Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana di wilayah Provinsi Riau.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di 3 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau. Tiga wilayah tersebut adalah Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Bengkalis. Dalam pelatihan SPAB yang difasilitasi oleh DMC Dompet Dhuafa Riau ini, para peserta yang merupakan guru-guru perwakilan dari setiap sekolah mendapatkan kesempatan untuk mempelajari terkait kebencanaan.
Kota pekanbaru menjadi daerah pertama tempat dilaksanakannya agenda pelatihan ini, terdiri dari 50 orang peserta dan 20 fasilitator, kegiatan Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana in dilaksanakan di Aula Pertemuan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Riau pada Senin (26/5).
Dalam Pelaksanaannya, kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) Provinsi Riau Bapak Samulak, Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Provinsi Riau.
Ibu Nartianis, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau bapak Eko Rahdippa, Kepala Balai Guru & Tenaga Kependidikan Prov. Riau Ibu Reisky Bestary, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau Bapak Hendi Mardika, serta Perwakilan DMC Dompet Dhuafa Pusat bapak Adi Sumarna.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau Bapak Hendi Mardika dalam sambutannya menyampaikan “Memang mitigasi bencana ini perlu karena kalau kita tidak punya ilmu terkait mitigasi bencana ini, akan banyak sekali korban yang berjatuhan karena kurangnya ilmu.
Jadi menurut saya ini penting sekali, siswa pun harus belajar dan tahu tentang mitigasi bencana seperti itu,” ucapnya.
Beberapa bentuk pelatihan mitigasi kebencanaan di lingkungan sekolah ini diantaranya adalah: Penanganan kebakaran ringan dan pemadaman api di lingkungan sekolah, bantuan hidup dasar untuk parapenyintas bencana serta beberapa materi preventif dalam penanganan kebencanaan yang nantinya dibutuhkan oleh para guru.
Harapan dari kegiatan ini adalah semoga sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa para siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan akademis, tetapi juga keterampilan hidup yang penting, termasuk dalam hal mitigasi bencana.
Ini membantu menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan siap menghadapi bencana di masa depan.