BerandaBeritaSosialGandeng Masjid Akramunnas, Kabarlah Peduli Santuni 103 Anak Yatim

Gandeng Masjid Akramunnas, Kabarlah Peduli Santuni 103 Anak Yatim

spot_img

KABARLAH.COM, Pekanbaru – Kabarlah Peduli mengandeng Masjid Akramunnas UNRI Gobah untuk memberdayakan anak yatim dengan memberikan santunan, pelatihan dan motivasi agar menjadi anak yang sukses di dunia dan akhirat.

Manager Program Kabarlah Peduli, Nofriady, SE mengungkapkan kami berharap dengan adanya program Kabarlah Peduli ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat ditengah naiknya harga beras khususnya bagi keluarga anak yatim.

“Sampai hari ini kami telah menyantuni 103 anak yatim,” sebut Nofriady kepada Kabarlah.com, Sabtu, (30/09/2023) sore.

Melalui lembaga ini, kami dapat berkontribusi memajukan daerah dengan memberdayakan anak yatim melalui program santunan, pelatihan dan motivasi.

“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada mitra strategis, yakni Masjid Akramunnas UNRI Gobah yang telah menjadi mitra untuk penyaluran santunan yatim. Semoga kebaikan para donaturnya dibalas dengan pahala yang berlipat ganda oleh Allah Swt,” harapnya.

Sementara, Sekretaris pengurus Masjid Akramunnas Robi Darwis, S.Sos, M.Ap menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kabarlah Peduli yang telah bersedia menjadi mitra penyaluran dana anak yatim, yang dengan sigap dan tepat sasaran meyalurkannya untuk membantu para anak yatim dalam memenuhi kebutuhan pribadi, sekolah, membeli pakaian, dan kebutuhan pokok sehari-hari.

Dijelaskan Robi Darwis, dana anak yatim ini bersumber dari infak masyarakat dan jamaah masjid, dan mereka berharap segera diseraïhkan kepada anak yatim yang membutuhkan. Dan Alhamdulillah dana anak yatim tersebut sudah kami salurkan kepada 103 anak yatim di lingkungan sekitar Masjid Akramunnas, Kecamatan Sail dan sekitarnya.

Habibi, salah seorang penerima dana anak yatim mengucapkan terima kasih karena telah disantuni dan uang ini sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan sehari-harinya.

“14 hari ibu dan nenek saya sakit, sehingga kami mengalami kesulitan ekonomi disebabkan tidak bisa bekerja membuat kue, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tutur Habibi sambil mengusap air mata dipipinya.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

WAJIB DIBACA

spot_img