KABARLAH. COM. DUMAI – Mahasiswa KKN UNRI Rimba Sekampung, Siswa-siswi SD Persakti yang menjadi sasaran penyuluhan mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) terutama CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun).
Guru-guru dan staff SD Persakti yang turut membantu mengkoordinasi berjalannya penyuluhan agar terlaksana efektif, Sabtu, 23 Juli 2022 (Hari anak nasional).
Memperingati hari anak nasional, Mahasiswa KKN Rimba Sekampung melakukan kunjungan sekaligus penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) terutama mengenai praktik CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun).
Acara Penyuluhan ini di laksanakan di Sekolah Dasar Persakti Dumai, Kelurahan Rimba Sekampung. Kecamatan Dumai Kota.
Bertepatan dengan hari anak nasional, mahasiswa UNRI yang sedang melakukan KKN di Kelurahan Rimba Sekampung, Dumai merencanakan untuk melakukan kunjungan ke SD Persakti.
Guna melakukan kunjungan sekaligus penyuluhan PHBS terutama praktik CTPS yang sebenarnya sederhana namun sering luput dari perilaku kehidupan sehari-hari kita.
Anak-anak yang merupakan harapan masa depan kita tentu harus sedari dini dipersiapkan kesehatan jasamani dan rohaninya.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah hanya satu dari salah banyak penerapan agar anak-anak terjaga kesehatan jasmaninya yang diharapkan juga membawa kebaikan kepada ketahanan rohaninya.
Seperti halnya pepatah latin tersohor “Mens Sana in Corpore Sano” yang artinya “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”.
PHBS di sekolah yang pada dasarnya juga membahas mengenai jajanan sehat, membuang sampah pada tempatnya, serta penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah lainnya.
Namun pada kesempatan kunjungan ini ditekankan pada CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) yang mana acap kali dikatakan sebagian besar penyakit bersarang dan bersumber dari tangan kita sendiri.
Dengan kegiatan ini diharapkan kesadaran untuk mencuci tangan di lingkungan sekolah terutama pada anak-anak meningkat.
Sabtu pagi sebelum kegiatan proses belajar mengajar dimulai, siswa-siswi SD Persakti rutin melakukan senam sehat, Mahasiswa KKN UNRI Rimba Sekampung.
Berjumlah sepuluh orang turut turun untuk melakukan senam dan turut serta membimbingnadik-adik kelas satu dan dua yang tampak masih kesulitan untuk kondusif dalam melakukan gerakan senam.
Setelahnya kami menemui Kepala Sekolah SD Persakti gunamembicarakan kembali tujuan dan kegiata kami. “Di SD Persakti ini mayoritas, 70 persennya adalah keturunan Tionghoa.
Jadi kami mewajibkan pelajaran Bahasa Mandarin bagi seluruh siswanya.” Ujar Solahuddin, Kepala Sekolah SD Persakti mengutarakan keunggulan SD yang menja di sasaran penyuluhan kami tersebut.
SD Persakti merupakan satu dari salah dua SD yang ada di Kelurahan Rimba Sekampung.Selanjutnya guru-guru turut mengkoordinasi siswa-siswi untuk mengikuti kegiatan penyuluhan yang kami laksanakan.
Enam kelas dari kelas satu sampai kelas 6 mengikuti penyuluhan PHBS yang kami lakukan, dengan izin dari pihak sekolah kami mendapatkan
waktu 2 jam untuk melakukan penyuluhan di SD Persakti.
Menurut WHO Covid-19 belum diketahui obat pastinya, namun kita dapat melakukan pencegahan yaitu dengan cuci tangan pakai sabun.” Terang Zahwa, selaku salah satu pemateri PHBS.
Puncak dari kegiatan ini adalah praktik langsung CTPS, dengan bantuan guru, siswa- siswi kami tuntun untuk melakukan CTPS di luar kelas di spot-spot yang telah disiapkan.
benar pada siswa-siswa SD Persakti. Dengan waktu yang masih tersisa seusai CTPS kami menggunakan waktu untuk bermain bersama dengan anak-anak kelas satu dan dua dengan bercerita dan bernyanyi bersama.
