BerandaInspirasiGaya Kepemimpinan Pada Perilaku Pebisnis Dalam Menjalankan Asas Transaksi Syariah

Gaya Kepemimpinan Pada Perilaku Pebisnis Dalam Menjalankan Asas Transaksi Syariah

spot_img

KABARLAH.COM, PEKANBARU – Seiring berkembangnya zaman, aktivitas wirausaha pada negeri ini juga telah mulai berkembang baik yang dilakukan secara offline maupun secara online. Sebagai akibatnya terjadi persaingan antara wirausahawan yang satu dengan yang lainnya.

Mereka berlomba-lomba mengeksplor seluruh kemampuan yang terdapat untuk menaikkan penjualan produk yang dipasarkan. Meningkatnya jumlah produk maka untung yang didapatkan akan sesuai dengan harapan.

Demi mengejar laba yang maksmial, mereka rela melakukan berbagai macam cara buat memenuhi keinginannya sekalipun menggunakan cara yang dilarang agama. Bahkan, rela menjual kepercayaan demi mendapatkan profit yang maksimal.

Motif seperti ini sudah banyak terjadi di kalangan warga baik kalangan bawah, menengah dan atas. Contohnya, menjual buah jeruk, mereka memberikan buah yang bagus pada permukaan sedangkan buah yang tidak bagus ditaruh di bagian bawah.

Sehingga yang terlihat oleh pembeli hanya buah yang bagus saja. Hal ini tentu menjadikan sang penjual mendapatkan profit yang berlipat. Tetapi terdapat pula seorang wirausahawan yang telah mengeluarkan modal yang besar buat menciptakan usahanya.

Namun, usaha yang dijalankan tidak menjadikan hasil sehingga menyebabkan kerugian. Hal ini terjadi karena kurangnya perencanaan dan analisis lain yang berakibat pada kerugian.

Maka itu, perlu adanya pemahaman mengenai konsep wirausahaan itu secara islami serta banyak sekali analisis pasar yg dapat menaikkan penjualan produk. Tentu, itu semua harus dilakukan sesuai dengan syariat islam.

Manusia diperintahkan oleh Allah untuk berwirausaha. Akad pada usaha tadi bisa memakai akad mudharabah, murabahah.

Akad itu diaplikasikan pada kebanyakan orang yang kurang bisa dalam duduk perkara modal serta mempunyai kecakapan (skill) pada berwirausaha serta akad musyarakah bagi mereka yg sama-sama memiliki modal.

Perlu memahami adanya konsep ciri wirausahawan muslim untuk menjalankan usaha secara islami dan mendapatkan profit yang diharapkan. Adanya hal ini, wirausahawan disamping menerima profit juga balasan berasal dari Allah yang berupa pahala dan daerah yang mulia dihadapan Allah.

Sifat yang seharusnya dimiliki oleh wirausahawan, pertama mempunyai sifat amanah serta selalu bertakwa kepada Allah. Sifat ini sangat dibutuhkan bagi seorang wirausahawan.

Jika seorang wirausahawan dilandasi sifat jujur, maka kemungkinan segala usahanya akan sukses dan menentramkan jiwa. Selain itu, Allah juga memerintahkan buat selalu bertakwa padaNya dengan bentuk selalu bersyukur dan bertawakal.

Kedua, berniat untuk ibadah, menjalankan segala sesuatu seorang muslim dituntut untuk ibadah. Sebab dengan berniat seperti ini maka wirausahawan muslim akan mendapatkan dua keuntungan.

Keuntungan pertama, mendapatkan pahala dari Allah dan kedua mendapatkan keuntungan secara financial.Ketiga, berzakat dan berinfaq. Sesungguhnya pada harta seorang muslim yang mampu terdapat hak bagi muslim lain yang tidak mampu.

Allah menyuruh buat mengeluarkan harta supaya terjadi pemerataan ekonomi pada suatu warga. Memimpin menggunakan perasaan dan konsep diri seorang pebisnis atau wirausaha muslim menentukan aneka macam perilaku komunikasi serta persepsi dalam pikirannya sebagai suatu realitas dan kepribadiannya.

Gaya kepemimpinan harus memiliki visi misi yang relevan dengan kebutuhan pengikut serta sinkron dengan perkembangan zaman, mempunyai keterampilan komunikasi yang hebat, terutama dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku orang lain.

Sebagai akibatnya membangkitkan rasa kagum dari rakyat terhadap dirinya dan mudah dalam bersosialisasi sebagai akibatnya muncul rasa simpatik orang lain terhadap dirinya, memiliki sikap tenang pada menghadapi segala hal pada menghadapi segala kendala yang terjadi.

Pebisnis dan wirausahawan yang sukses ialah yang bisa menciptakan budaya usaha yang baik. Mereka wajib mematuhi syariah sehingga kepatuhan tersebut menyebabkan adanya quality management system yang baik.

Menjalankan asas transaksi syariah adalah salah satu cara buat mematuhi syariah dan menjalankan usaha syariah dengan baik. Pebisnis dan wirausahawan muslim yang menyatakan bahwa mereka telah berbisnis secara syariah.

Tetapi terkadang tanpa disadari beberapa sikap usaha mereka belum sinkron menggunakan prinsip syariah. Adapun yang menjadi asas transaksi syariah secara garis besar meliputi lima hal, yaitu persaudaraan, keadilan, kemaslahatan, ekuilibrium dan universalisme.

Penulis : Ledia Tereza 180301172 dan Nur El Hikmah Shoumi 180301192
Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

WAJIB DIBACA

spot_img