KABARLAH.COM – Akan ada hari dimana manusia akan menyesali diri. Akan ada masa, di mana semua jiwa, akan menyesali perbuatannya.
Tentang dosanya, maksiat yang ia anggap sepele. Tentang taatnya, yang mungkin sering kali ia lupakan.
Ramadhan berulang kali datang. Namun sayang sangat minim perubahan. Ramadhan datang hanya berbentuk euforia. Masjid penuh sesak, hanya di awal-awal. Menuju akhirnya, jamaah bisa dihitung jari jumlahnya.
Berburu diskon, jauh lebih menarik daripada berburu pahala. Masjid yang megah nan besar, terlihat kecil karena semakin hari menyusut angka yang beribadah.
Bagaimana mungkin kita menginginkan kemenangan Ramadhan sementara taat kita hanya didasarkan pada waktu tertentu saja?
Jika taat hanya di Ramadhan, lalu siapa sebenarnya yang kita sembah. Allah atau bulannya?
Kawan, bila ramadhan tak sanggup mengubahmu, maka tangisilah dirimu. karena barangkali. Pekatnya dosa telah menutupi mata hatimu dari terangnya hidayah.
Rasulullah bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya.” (HR at Tirmidzi)
Jangan sampai semakin jatuh di akhir. Hingga runtuh pahala, berbuah penyesalan yang tak berkesudahan. Ramadhan pergi, mari jejakkan kebaikan sepanjang tahun ini.