KABARLAH.COM – Alkisah, di sebuah lereng gunung yang curam, ada sebuah sarang elang yang berisi empat telur elang ukuran besar.
Suatu hari, gempa bumi telah mengguncang gunung itu dan menyebabkan salah satu dari telur jatuh ke kandang ayam yang berada di lembah di bawah lereng itu.
Ayam-ayam itu tahu bahwa mereka harus melindungi telur elang itu.
Setelah beberapa hari dikandang,
telur elang itu pun menetas dan lahirlah seekor anak elang yang cantik dan mungil.
Ayam-ayam pun membesarkan anak elang sebagai layaknya seekor ayam.
Elang sangat menyukai tempat tinggal dan keluarganya, walau sebenarnya ia merasa ada semangat untuk berteriak lebih keras dari sekedar jiwa ayam.
Suatu hari, Elang itu menatap ke langit dan melihat sekawanan elang-elang hebat terbang tinggi melayang-layang.
“Oh” teriak sang elang.
“Andai saja aku bisa terbang tinggi seperti burung-burung itu.” Ayam-ayam pun terkekeh,
“Kamu tidak bisa terbang tinggi seperti mereka. Kamu adalah seekor ayam dan ayam tidak bisa terbang.”
Elang pun terus menatap keluarganya yang sesungguhnya
di angkasa sana, dan bermimpi bisa terbang seperti mereka.
Setiap kali elang itu bicara tentang impian-impiannya, Ayam-ayam selalu memberi tahu bahwa mustahil bisa dilakukannya.
Hal itu terjadi berulang-ulang,
hingga Elang pun benar – benar meyakini bahwa dirinya tidak mungkin bisa terbang.
Seiring berjalannya waktu, elang itu pun berhenti bermimpi dan kembali menjalani hidupnya sebagai ayam.
Akhirnya, setelah hidup lama sebagai seekor ayam, elang itu pun mati.
Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini adalah apa yang menjadi Believe (keyakinan) kita saat ini dibentuk oleh lingkungan dan orang-orang disekitar kita.
Selanjutnya, mereka adalah Keluarga kita, Orang tua kita, Guru-guru kita, teman-teman kita dan komunitas – komunitas yang Anda ikuti.
“Keyakinan yang sudah tertanam kuat akan sulit untuk dihilangkan”
Maka perhatikanlah dengan siapa Anda bergaul, carilah lingkungan yang positif, berkumpullah dengan orang-orang hebat yang memberdayakan Anda bukan melemahkan.
Dengan begitu, bukan hal mustahil pula kita bisa hebat seperti Mereka.
Markoni
Discussion about this post