KABARLAH.COM – Tidak ada tempat berharap kecuali Allah. Semakin besar harapanmu kepadanya, semakin kau kuat. Semakin besar harapanmu kepada selainnya, semakin kau jatuh.
Berapa kali kita tidak sadar. Saat akhirnya kita jatuh dalam hidup ini. Kita merasa Allah tidak mengabulkan harapan kita, padahal sebenarnya kita yang sejak awal tidak berharap kepada Allah.
Kapanpun kita mulai berharap kepada manusia, saat itulah kita telah menabung kecewa. Sebab siapakah manusia? Apakah manusia mampu mengabulkan berjuta harapan kita?! Siapakah manusia? Apakah manusia mengetahui apa yang terbaik untuk kita?!
Hanya Allah yang tahu apa yang paling baik. Dan hanya Allah yang tahu kapan yang terbaik. Jadi apapun hasilnya, kapanpun waktunya, percayalah, itu yang terbaik. Jadi, untuk apa kecewa?!.
Mereka yang selalu berharap kepada Allah, takkan pernah kecewa. Sebab harapan kepada Allah sepaket dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik dari apapun yang kita harapkan.
Kadang pemberian itu tidak sesuai dengan hati kita. Kadang pemberian itu pahit. Kadang pemberian itu sakit. Kadang pemberian itu berbentuk luka. Bahkan kadang pemberian-Nya nyaris membuat kita putus asa.
Tapi, tunggu! Lupakah kita kisah Musa? Yang pernah berharap keselamatan dari kejaran fir’aun. Lalu Allah menunjukkan jalan ke tepi laut. Bukankah tidak ada jalan lagi di tepi pantai? Ke mana lagi pasukan ini harus berlari, sedangkan sejauh mata memandang hanya lautan yang luas?! Ah, jalan yang Allah berikan terlalu misterius, bahkan memancing putus asa.
Tapi Allah tak pernah berbohong. Siapa pun yang berharap kepada-Nya. Pasti Allah kabulkan harapannya. Keputus-asaan di depan mata tiba-tiba menjadi jawaban. Laut terbelah, dan siapa yang menduga bahwa jawaban doa sering kali ada di balik luka. Kita saja yang terlalu cepat putus asa.
Ahmad Khoirul Anam
Discussion about this post