KABARLAH.COM, PELALAWAN – Pengetahuan tentang obat hendaknya dimiliki oleh seluruh masyarakat. Tingginya upaya pengobatan mandiri atau swamedikasi oleh masyarakat dapat menimbulkan risiko kesalahan penggunaan obat dan terapi tidak rasional apabila tidak dibekali pengetahuan yang memadai, Selasa, 15/08/2023.
Sebesar 40,6 % upaya wamedikasi yang dilakukan masyarakat teridentifikasi tidak rasional. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 terdapat 44,14% masyarakat Indonesia yang berupaya melakukan pengobatan sendiri dan 35,2% rumah tangga dari 294.959 rumah tangga di Indonesia menyimpan obat swamedikasi.
Secara nasional proporsi rumah tangga yang menyimpan obat keras sebanyak 35,7% dan antibiotik 27,8% untuk swamedikasi (pengobatan sendiri). Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat yang baik dan benar.
Oleh karena itu, mahasiswa/i KKN Smart 43 Universitas Muhammadiyah Riau berkolaborasi bersama mahasiswa/i KKN Smart 44 untuk melaksanakan sosialisasi DAGUSIBU dengan sasaran ibu-ibu PKK yang ada di Desa Lubuk Keranji Timur.
Program DAGUSIBU hadir sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menggunakan dan mengelola obat. DAGUSIBU terdiri dari DA= dapatkan obat dengan benar, GU= Gunakan obat dengan benar, SI=Simpan Obat dengan benar dan BU= Buang obat dengan benar.
DAGUSIBU merupakan salah satu program Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), yang biasanya banyak dijumpai sebagai poster atau spanduk yang bertuliskan DAGUSIBU di sarana kesehatan terutama untuk di apotek-apotek.
Sayangnya sosialisasi tentang DAGUSIBU masih kurang sehingga diperlukan pemberian informasi secara khusus dan langsung kepada pasien serta masyarakat umum.
Program pemberian informasi tentang DAGUSIBU ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penggunaan pengelolaan obat yang baik dan benar.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pengenalan masalah, pelaksanaan sosialisasi DAGUSIBU dengan cara penyuluhan, dan diskusi interaktif. Kegiatan sosialisasi tentang DAGUSIBU berjalan dengan lancar.
Para peserta yang hadir sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dan aktif bertanya terkait penggunaan obat dan penanganannya. Hal ini dapat menunjang terwujudnya program pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Sosialisasi ini meningkatkan pemahaman peserta tentang pengelolaan obat dengan benar, diharapkan peserta dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
Penulis: KKN Smart Umri 43