Kampar – Pada hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Kampar yang ke-73 tahun ini, seharusnya masyarakat merasa senang dan gembira, karena Kabupaten Kampar sudah berusia 73 Tahun, usia yang tidak muda lagi.
Namun sayangnya, pada HUT kali ini masyarakat merasa, tidak senang dan tidak gembira terkhususnya masyarakat jalur kuning, yang notabenenya status jalannya merupakan jalan kabupaten Kampar, yakni ruas jalan IV koto Setingkai (Lubuk agung) menuju Desa sungai Sarik, Kecamatan Kampar kiri Kabupaten Kampar. Yang mana saat ini, ruas jalan tersebut mengalami rusak parah.
Hal itu diungkapkan ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Desa Sungai Sarik (IPMDS) Putra Rahmad ilahi, kepada media. Senin, (06/02/2023) pagi.
Disebutkannya, dari tahun ke tahun ruas jalan jalur kuning ini, IV koto Setingkai (Lubuk agung) menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, tidak mendapat anggaran peningkatan jalan dengan sepenuhnya, terkesan ada anak tiri dan anak kandung. Karena Pemkab Kampar lebih memprioritaskan daerah perkotaan, seperti daerah Bangkinang dan sekitarnya.
Putra Rahmad Ilahi menyebut, khusus untuk ruas jalan Rantau Kampar kiri, Desa IV koto Setingkai Lubuk Agung) menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar kiri, tidak diperhatikan, seperti tidak ada penghuni. Padahal masyarakat di dalamnya sangatlah banyak, menjadi pusat perekonomian dan akses keluar masuk.
Pada HUT Kampar yang ke-73 tahun ini, Putra Rahmad Ilahi berharap agar Pemkab Kampar dan Dinas PUPR Kampar khususnya, terbuka hatinya untuk melakukan perbaikan atau peningkatan ruas jalan IV Koto Setingkai (Lubuk Agung) menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar Kiri. Sesuai dengan tagline atau slogan HUT Kampar yang ke-73 tahun ini “Kita wujudkan ekosistem pembangunan yang berkeadilan”. Bukan hanya slogan saja, kita minta aksi nyatanya.
