PEKANBARU – Jabatan Firdaus-Ayat sebagai Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru segera habis. Banyak pekerjaan yang akan ditinggalkan setelah jabatan keduanya berakhir pada 22 Mei mendatang, termasuk pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT).
Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan, pembangunan KIT masih terus berlanjut. Perizinan kawasan yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) itu sudah selesai.
“Kalau soal perizinan dan segala macam sudah selesai. Tinggal lagi proses investasi masuk. KIT ini sekarang tidak lagi strategis pemerintah daerah, bukan lagi, hanya strategis pak walikota atau pak gubernur, ini sudah menjadi strategis pemerintah pusat yaitu presiden,” kata Walikota, Kamis (12/5/2022).
Lanjutnya, KIT ini dijadikan rencana aksi pemulihan ekonomi pasca pandemi di sektor kawasan industri baru. Dari 27 kawasan industri baru yang ada di Indonesia, 14 ada di Sumatera. KIT dijadikan sebagai rencana aksi dalam percepatan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.
“Persentase masih rendah, karena kita belum melangkah ke pembangunan fisik. Ini baru proses administrasi, begitu juga calon investor, ada yang PMA dan PMDN. Kalau yang PMA itu kemarin, calon investor yang berminat itu mereka sudah proses untuk skrining di Jaksa Agung,” kata Walikota.
Disinggung adanya persoalan lahan yang diklaim oknum, Ia meminta oknum masyarakat tersebut tidak mengganggu proyek strategis itu. Sebab, pengamanan wilayah itu berada di kejaksaan agung.
“Masyarakat yang mengganggu kita imbau, apalagi yang tidak punya kompetensi, cuma hanya spekulasi saja, kita imbau dengan lembut-lembut saja, ini kalau strategis nasional, ketua pengamanannya itu adalah Jaksa Agung. Jaksa Agung tentu turunnya ke Jaksa tinggi, Jaksa tinggi ke Jaksa negeri. Artinya hanya persuasif saja,” jelasnya.
Soal infrastruktur jalan akses, kata dia, juga dibangun bertahap. Terutama jalan lingkar akses ke KIT, pembangunan jembatan dan jalan lingkar dari Okura ke pintu TOL Permai sepanjang 12,9 KM, ada program pemerintah Indonesia dan Amerika.
Amerika memberikan bantuan hibah dana untuk mendukung infrastruktur di KIT. Untuk di Riau, setelah melalui asesmen dari beberapa kawasan di Riau diusulkan oleh gubernur, yang keluar asesmen itu KIT. “Kemudian juga, dari semua itu tinggal satu yang disetujui MCC, itu adalah KIT. Timnya terpadu dari Amerika dan dari Jakarta itu sudah turun untuk memetakan,” jelasnya.
“Kalau mulus semua, fisiknya di tahun 2024. Dari pemko juga bertahap, dari Sungai Siak arah ke perbatasan Kampar, terus menuju tol Pekanbaru-Jambi, itu di Desa Buluh Cina akan kita kerjakan dengan APBD,” jelasnya.
Discussion about this post