KABARLAH.COM
  • Berita
  • Bisnis
  • Inspirasi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
No Result
View All Result
  • Berita
  • Bisnis
  • Inspirasi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
No Result
View All Result
KABARLAH.COM
No Result
View All Result
Home Berita

Pupuk Mahal, Petani Sawit Ini Manfaatkan Limbah Ternak Kambing Sebagai Pupuk

Sudah beberapa tahun belakangan ini Budi warga Kampar, Riau, memanfaatkan limbah ternak kambing untuk perawatan kebun sawit miliknya.

6 September 2021
in Berita, Daerah
Pupuk Mahal, Petani Sawit Ini Manfaatkan Limbah Ternak Kambing Sebagai Pupuk

Limbah kotoran kambing (Dok. MCR)

266
SHARES
1.9k
VIEWS

KABARLAH.COM, Pekanbaru – Sudah beberapa tahun belakangan ini Budi warga Kampar, Riau, memanfaatkan limbah ternak kambing untuk perawatan kebun sawit miliknya.

Pria yang memiliki nama lengkap Budi Waluyo itu telah beternak kambing sejak 8 tahun belakangan ini.

BacaJuga

Gerindra: Rapimnas Akan Kedatangan Saudara Seperjuangan dari PKB

Tingginya Harga Pupuk Untuk Perkebunan Kelapa Sawit, Gubri Surati Mentan RI

Pengetahuannya akan manfaat limbah ternak seperti kotoran dan air seni kambing itu diketahuinya secara otodidak. Ia juga sering menimba ilmu baik dari petani yang sudah berpengalaman hingga melihat tanyangan video di media sosial.

“Sudah tiga tahun ini saya manfaatkan limbah ternak saya untuk perawatan kebun kelapa sawit,” tuturnya.

Budi dan keluarganya memiliki kebun kelapa sawit seluas 10 hektar di Desa Pagaruyung dan Desa Mataram Kabupaten Kampar. Namun, katanya ada sebagian tanaman sawit yang baru berusia 3 tahun.

Menurutnya dengan memanfaatkan limbah ternak tadi, ia bisa menghemat penggunaan pupuk kimia sampai 50 persen. “Biasanya kita kalau beli pupuk sampai 80 karung. Tapi limbah ternak tadi kita Paing beli 40-50 karung saja,” katanya.

Dalam pemanfaatan tadi, awalnya Budi membuat penampungan khusus sebagai wadah kotoran kambing. Kotoran yang basah, yakni yang bercampur dengan air seni kambing itu akan mengalir hingga ke tampungan tersebut. Kemudian ia akan salin ke jeriken berukuran 25 liter.

“Untuk saat ini kita tidak menambahkan zat lain ke kotoran kambing tadi. Hanya kita diamkan saja sampai gas yang terkandung dalam kotoran itu hilang, baru kita siramkan ke tanaman sawit,” terangnya.

Menurutnya, pupuk organik itu akan lebih efisien digunakan jika didiamkan hingga 3 bulan lamanya.

“Ini khusus kita gunakan sendiri. Jadi, kapan sempat kita siramkan ke lahan kelapa sawit kita. Kadang gak sampai 3 bulan sudah kita gunakan,” paparnya.

Dilansir dari Mediacenter Riau, Dalam pengaplikasiannya, pupuk organik itu akan ia siramkan dengan jarak 2,5 meter dari batang kelapa sawitnya. Dimana satu pohon ia siramkan sampai 10-20 liter pupuk tadi.

“Kotoran cair ini kita gunakan sebagai ganti pupuk urea. Ini bertujuan untuk menyuburkan tanaman kelapa sawit kita. Saat ini kan pupuk urea harganya cukup tinggi,” terangnya.

Biasanya, Ia akan mengumpulkan kotoran ternaknya itu dalam kurun waktu seminggu sekali. Tak sampai situ, ia juga manfaatkan kotoran kambing yang kering.

Berbeda dengan kotoran kambing yang basah tadi, kotoran kambing yang kering ia bakar bersamaan dengan tandan kosong (tangkos) kelapa sawit yang ia beli dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tak jauh dari tempat tinggalnya.

Setelah menjadi abu, Budi lantas memasukkannya ke dalam karung dan kembali menyimpannya hingga waktunya untuk diberikan ke tanaman sawitnya.

“Kalau untuk abu kotoran itu kita taburkan dibatas tanah. Jaraknya sama tapi tiap satu pohon hanya dua piring saja kita berikan. Ini untuk pengganti pupuk KCL,” paparnya.

Katanya, dengan pupuk organik ini ia bisa menghemat biaya perawatan kebunnya hingga 60 persen. Kendati begitu, hasil sawit miliknya itu justru meningkat hingga 30 persen.

“Karena untuk kebutuhan kita juga bisa dikatakan kurang, maka kita belum ada niat untuk memperjualbelikannya. Tapi kadang jika ada teman yang membutuhkan kita beri seperlunya saja,” bebernya.

Selain limbahnya, Budi juga kembali diuntungkan dengan hasil ternak kambingnya. Beberapa waktu lalu, kandang Budi berisi 30 ekor kambing jenis Kambing Lampung. Saat ini hanya berkisar 20 ekor lantaran sebagai telah dijualnya dimoment idul adha beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah, bukan hanya kotorannya, kita juga dapat sedikit hasil dari penjualan kambing yang kita pelihara,” paparnya.

Informasinya, peternak kambing tidak hanya Budi di desanya itu. Tapi untuk kegiatan itu kata Budi baru dirinya yang melakukan.

“Disini masih sedikit yang melakukan ini, karena repot kerjanya. Tapi kita sangat senang jika ada teman yang mau memelihara kambing disini,” tuturnya.

Tags: Limbah Ternak KambingPetani SawitPupuk
Share106Tweet67ShareSendSend

RelatedPosts

Gerindra: Rapimnas Akan Kedatangan Saudara Seperjuangan dari PKB
Politik

Gerindra: Rapimnas Akan Kedatangan Saudara Seperjuangan dari PKB

12 Agustus 2022
Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar Berikan Arahan
Ekonomi

Tingginya Harga Pupuk Untuk Perkebunan Kelapa Sawit, Gubri Surati Mentan RI

12 Agustus 2022
Kemendikbud Ristek Minta LAMR Evaluasi Pantun Sebagai Warisan Dunia
Daerah

Kemendikbud Ristek Minta LAMR Evaluasi Pantun Sebagai Warisan Dunia

12 Agustus 2022
Next Post
Meskipun Kasus Covid-19 di Riau Turun, Jumlah Testing Tak Dikurangi

Asal Prokes Kuat, Jangan Takut Dengan Varian Delta

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto

PPKM Luar Jawa Bali Lanjut Lagi, Ini Penyebabnya

Penerimaan Peserta Didik Baru SD dan SMP Dijadwalkan 1 – 7 Juli

PPKM Pekanbaru Level III, Disdik Izinkan Buka Sekolah

Discussion about this post

Recommended

Operasi Zebra Lancang Kuning, Pelanggar Di Edukasi Ditempat dan Diberikan Masker

Operasi Zebra Lancang Kuning, Pelanggar Di Edukasi Ditempat dan Diberikan Masker

9 bulan ago
Isra Mikraj Momentum Tingkatkan Kesabaran dan Kualitas Shalat

Isra Mikraj Momentum Tingkatkan Kesabaran dan Kualitas Shalat

1 tahun ago
Butuh Bantuan Selama PPKM Level 4, Hubungi 112 Bebas Pulsa

Butuh Bantuan Selama PPKM Level 4, Hubungi 112 Bebas Pulsa

1 tahun ago
Mahasiswa KKN UIN Suska Riau Meninggal Terlindas Truk di Siak

Mahasiswa KKN UIN Suska Riau Meninggal Terlindas Truk di Siak

3 minggu ago

Poling

SIAPA CALON PRESIDEN 2024 YANG ANDA INGINKAN?

View Results

Loading ... Loading ...

Trending

Ekonomi

Harga Sawit di Riau Kembali Naik, Ini Harganya periode 10 -16 Agustus 2022

9 Agustus 2022

KABARLAH.COM, Pekanbaru - Harga kelapa sawit periode 10 sampai 16 Agustus 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur.  Jumlah kenaikan...

Harga Sawit di Riau Naik lagi, Ini Penyebabnya

Harga Sawit di riau Naik Lagi, Ini Harganya periode 3-9 Agustus 2022

2 Agustus 2022
Tragis! Hp Meledak Saat Dimainkan Sembari di Charge, Bocah SD Meninggal

Tragis! Hp Meledak Saat Dimainkan Sembari di Charge, Bocah SD Meninggal

5 Agustus 2022
Bungkam Myanmar 5-4, Indonesia Lolos ke Final Piala AFF U-16 2022

Bungkam Myanmar 5-4, Indonesia Lolos ke Final Piala AFF U-16 2022

11 Agustus 2022
Bocah 7 tahun di Kuansing Tewas Tenggelam di Sungai Batang Kuantan

Bocah 7 tahun di Kuansing Tewas Tenggelam di Sungai Batang Kuantan

11 Agustus 2022
Pembagian 1000 Bibit Oleh KUKERTA Desa Pulau Rengas Kepada Masyarakat

Pembagian 1000 Bibit Oleh KUKERTA Desa Pulau Rengas Kepada Masyarakat

5 Agustus 2022
  • Berita
  • Bisnis
  • Inspirasi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
Email Redaksi: kabarlahnews@gmail.com

© 2022 Kabarlah.com - Mengabari & Menginspirasi.

No Result
View All Result
  • Berita
  • Bisnis
  • Inspirasi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi

© 2022 Kabarlah.com - Mengabari & Menginspirasi.