KABARLAH.COM, Pekanbaru – Pandemi Covid-19 telah menjadi bencana kesehatan dan kemanusiaan hampir dua tahun belakangan ini, yang berimbas pada semua lini kehidupan manusia.
Berawal dari masalah kesehatan, dampak Covid-19 telah meluas ke permasalahan sosial, ekonomi, bahkan sektor keuangan.
Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengatakan beberapa dampak ekonomi yang ditimbulkan pandemi ini, diantaranya seperti pada pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen dibandingkan tahun 2019.
“Namun, pada Triwulan II-2021 terhadap Triwulan II-2020 kondisi ekonomi nasional semakin membaik tumbuh sebesar 7,07 persen,” kata Gubri dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Riau dalam rangka peringatan hari jadi ke-64 Provinsi Riau Tahun 2021, Senin (9/8/2021). Dikutip dari Mediacenter Riau.
Sedangkan Provinsi Riau juga mengalami kontraksi pertumbuhan ekonominya sebesar 1,12 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019, pada Triwulan-II 2021 mengikuti perkembangan ekonomi nasional pada periode yang sama tumbuh sebesar 5,13 persen.
“Provinsi Riau juga merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar ke-6 di Indonesia atau terbesar ke-2 di luar Pulau Jawa. Kontribusi PDRB Provinsi Riau terhadap total PDRB seluruh provinsi di Indonesia sebesar 4,62 persen pada tahun 2020,” jelasnya.
Berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang diukur dari PDRB Provinsi Riau dari sisi lapangan usaha, sektor yang memberikan kontribusi terbesar untuk meningkatkan perekonomian Provinsi Riau yakni Industri Pengolahan sebesar 28 persen. Kontribusi terbesar kedua adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 26,38 persen.
Kontribusi terbesar ketiga sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 20,14 persen. Kontribusi terbesar keempat sektor Perdagangan dan Reparasi sebesar 9,84 persen dan kontribusi terbesar kelima ialah sektor Kontruksi sebesar 8,98 persen.
Capaian indikator makro pembangunan di Provinsi Riau pada masa pandemi COVID-19, Alhamdulillah masih tergolong baik jika dibandingkan dengan 33 Provinsi di Indonesia, terutama Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2020 sebesar 72,71 kategori tinggi atau peringkat ke tujuh secara nasional.
“Meskipun menurun sebesar 0,29 poin dibandingkan tahun 2019 (73,00) poin. Penurunan IPM Riau tersebut sangat dipengaruhi oleh turunnya rata-rata pengeluaran per kapita, yaitu dari 11,26 juta Rupiah pada tahun 2019 menjadi 10,68 juta Rupiah pada tahun 2020,” tukasnya.
Editor : Nofriady
Discussion about this post